Selpius Bobii: “Gereja Yang Kudus”

Gereja pada hakekatnya kudus, karena Gereja merupakan Tubuh Mistik Allah yang terwujud dalam diri Yesus Kristus melalui Hidup, Sengsara, Wafat, dan Bangkit-Nya. Kita tidak mungkin meminta para filsuf atau Para Teolog Liberal untuk memberikan pemikiran tentang apa itu Gereja?. Barangkali jawaban pasti kita temukan melalui Tokoh-tokoh Gereja (Bapa-Bapa Gereja) yang independen.

Secara historis, mereka (Tokoh Gereja) mamahami gerak dasar perkembangan dan tumbuhnya Gereja hingga saat ini. Metafor Gereja saat ini ialah mekanistik, artinya terus berubah sesuai kebutuhan zaman. Namun, tidak merubah struktur dasar sebagai Gereja Umat Allah. Semestinya pandangan demikian dipahami dan disadari dengan benar, sehingga tidak menimbulkan pandangan sepihak yang subjektif.

Sekalipun pandangan subjektif itu efektif untuk mengaktifkan dan menghidupkan sejarah sebagai peristiwa yang objektif. Tetapi, di dalam penerapannya sebagai abstraksi ilmu bisa rapuh dan mudah jatuh pada emosional semata. Gereja tidak pernah salah, kalau diberi streotip semacam itu, gereja menjadi jauh dari dirinya ketika Umat Allah di dalamnya belum hidup sebagaimana yang diinginkan dan dimaksudkan oleh Kristus Tuhan sendiri.

Maka babakan waktu dan cikal-bakal dari lahir hingga tumbuhnya Gereja hingga saat ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bersama. Kurang lebih Allah ingin memberikan tantangan kepada setiap diri kita dengan menyadari sejauhmana seluruh anugrah kemampuan yang diberikan Allah benar-benar kita pergunakan. Barangkali Tujuan manusia diciptakan ialah menghormati, memuji, dan memuliakan Allah (St. Ignatius dari Loyola).

Salam Perubahan.

Hormat

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.