Mazmur Rekonsiliasi Papua

Selpius Bobii. (Mazmur Rekonsiliasi di bawah ini kita mendaraskan atau doakan pada jam 3 sore dan jam 3 subuh serta pada jam 9 pagi dan jam 9 malam).

Ya Bapa, kekallah hidup-Mu, kekallah kuasa-Mu dan agunglah karya-Mu; Engkau menjaga tatanan kosmos alam raya dengan daya kasih-Mu yang tak terhingga; Dengan kasih-Mu yang maha besar, Dikau menciptakan manusia pertama; Dan menempatkan manusia itu di taman bahagia ‘di Taman Eden’; Namun, kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa mengakibatkan hilangnya ‘zaman bahagia itu’; Pelanggaran manusia pertama berakibat pada putusnya hubungan antara Allah dengan manusia; Tatanan kosmos menjadi rapuh, relasi manusia dengan Allah terputus, manusia menjadi serigala bagi sesama, keharmonisan antara manusia dengan alam lingkunganpun terganggu.

“Karena begitu besar kasih Allah bagi dunia ini, maka Bapa mengutus ‘anakMu Yesus’ ke dunia; Yesus adalah ‘Adam baru’ yang diutus Bapa untuk memulihkan hubungan yang sudah lama terputus dengan manusia dan Allah akibat kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa; Yesus adalah firman Allah yang ‘terinkarnasi’ yang telah mengosongkan dirinya dan mengambil rupa sebagai seorang hamba. Yesus adalah hamba Allah yang paling setia dalam melaksanakan misi Agung ‘Allah untuk mengembalikan umat manusia kepada hakekatnya yang asli; Yesus menebus umat manusia dengan ‘darah-Nya yang murni dan tak bercela’; Yesus adalah ‘jalan, kebenaran dan hidup’; Setiap umat manusia yang percaya kepada-Nya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat tidak akan binasa, melainkan ‘akan beroleh hidup yang kekal’, disebut ‘anak-anak Allah’ sebagai ahli waris ‘warga kerajaan Allah’.

Ya Yesus, putra Allah yang tak bernoda, dengan darah-Mu yang maha suci, Engkau menebus umat manusia; Barangsiapa percaya kepada-Mu dan bertobat, serta menerimaMu dalam hidupnya sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka semuanya yang percaya padaMu masuk dalam kawanan bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri; Engkau disebut ‘Kristus’ yang adalah ‘pemenang abadi’ yang telah mengalahkan dosa; Dosa adalah ‘maut’; dan maut itu adalah ‘kematian kekal; Walau Engkau mati dan dikuburkan, tetapi Dikau dibangkitkan Allah dengan Jaya; Dengan demikian maut tidak akan menguasainya lagi kepada semua orang percaya yang memelihara hukum Tuhan dalam berbagai tradisi; semuanya akan dibangkitkan pula dengan tubuh kemuliaannya.

Ya Yesus Kristus yang maha mulia, Dikau telah mengajarkan ‘Kebenaran’; ‘Kebenaran’ itulah ‘firman Allah’; Dan Engaku sendirilah ‘Kebenaran itu’ karena Engkau adalah ‘Sang Logos, Sang Sabda’ yang telah menjelma menjadi manusia; Setiap umat manusia yang menerima-Mu sebagai ‘kebenaran’ akan dimerdekakan; ‘Kebenaran-Mu’ yang memerdekakan, ‘kebenaran-Mu’ yang menghidupkan, kebenaran-Mu yang mendamaikan; Setiap umat manusia yang mengikuti teladan-Mu, akan menemukan ‘jalan menuju kepada Bapa’ karena Engkaulah ‘jalan menuju kepada Bapa’; Setiap umat manusia yang menerima ‘kebenaran-Mu’ dan menghayatinya dalam hidupnya, mereka menemukan kehidupan dan kedamaian kekal bersama Bapa di Surga.

Dua ribuh tahun lalu Engkau, ya Yesus memaklumkan berita tentang ‘Kerajaan Allah’ yang adalah Kerajaan Damai yang tiada ratap dan tangis; Engkaa mengundang semua umat manusia untuk masuk menikmati ‘Kerajaan Damai’ yang kekal itu; Setiap umat manusia yang mendengar firman-Mu dan percaya kepada-Mu serta bertobat, sehingga menerima-Mu sebagai Tuhan dan juruselamat, maka Engkau akan membukakan pintu Kerajaan Allah yang abadi itu bagi umat manusia yang hidupnya berkenan kepadaMu dan memberi mahkota kemuliaan serta memberinya jubah putih yang diliputi kemuliaanMu.

Dua ribuh tahun lebih telah berlalu, setelah Dikau ya Yeus Kristus memaklumkan berita tentang ‘Kerajaan Allah’; Akan tetapi masih banyak umat manusia belum percaya kepada firman-Mu, walaupun Dikau, ya Yesus adalah satu-satunya tokoh sepanjang sejarah manusia yang memaklumkan bahwa ‘tiada jalan lain menuju kepada Bapa di Surga, jikalau tidak melalui-Mu; Engkau telah memaklumkan bahwa Engkaulah ‘JALAN, KEBENARAN dan HIDUP’, namun kebanyakan umat manusia tidak percaya bahwa Engkau adalah ‘Anak Sulung Allah –Mesias dari Allah’ firman Allah yang hidup, yang telah menjelma menjadi manusia – mengambil rupa seorang hamba; Walaupun ada banyak umat manusia yang percaya kepadaMu, namun dalam hidupnya tidak dengan sungguh-sungguh melaksanakan perintah-perintahMu-ajaran-ajaranMu yang membebaskan, menyelamatkan dan menghidupkan.

Yesus Kristus yang maha mulia, Engkau mengetahui bahwa ‘kebanyakan umat manusia di bumi ini’ masih berjalan dengan hikmat duniawi; Sebagian besar umat manusia sejagat ini menolak hikmat dari atas – ‘hikmat dari Allah’; Hikmat dari Allah menuntun manusia pada ‘kebenaran’, menuntun manusia kepada keadilan yang sejati, menuntun manusia kepada damai sejahtera lahir bathin; Tidak percaya kepadaMu ya Yesus dan tidak mentaati perintah-perintahMu berarti menolak hikmat dari Allah; Menolak hikmat dari Allah berarti menolak ‘kebenaran’ yang adalah setiap firman yang ke luar dari mulut Allah.

‘Takut akan Tuhan’ adalah ‘permulaan pengetahuan, Takut akan Tuhan itulah hikmat dari Allah itu; Takut akan Tuhan berarti menaati perintah-perintahMu dan menjauhi larangan-laranganMu; Akan tetapi, kenyataan kehidupan di dunia ini berbanding terbalik; Kehidupan dunia dewasa ini dipenuhi dengan kejahatan; Dunia diliputi kecemasan, ratap, tangis, derita dan kecemasan; Kehidupan dunia dipenuhi kesombongan dan keserakahan; Dunia hancur karena kesombongan manusia yang merasa diri paling super, sehingga menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, walaupun cara-cara yang seringkali ditempuhnya adalah tidak benar dan tidak terpuji.

Ya Tuhan, di depan mata-Mu dunia sedang hancur berpuing-puing karena ‘kesombongan manusia’ yang tidak menghargai martabat manusia dan tidak menjaga keutuhan ciptaan-Mu; Martabat manusia diinjak-injak oleh kaum tertentu yang merasa diri paling unggul dan beradab; Hak-hak dasar masyarakat pribumi dikuasai dan dijarah, bahkan terjadi pemusnahan etnis di belahan dunia; Ya Tuhan, manusia adalah makhluk yang paling mulia di antara makhluk hidup yang lain, namun ada marga, ada suku dan ada etnis tertentu sudah dan sedang hilang musnah dari muka bumi ini. Wilayah tempat hunian masyarakat pribumi dikuasai, dijajah dan hasil kekayaan buminya dijarah; sehingga di sentero dunia terjadi kekacauan, kemelaratan dan ketidak-adilan dalam berbagai dimensi kehidupan.

Ya Tuhan, salah satu bangsa yang mengalami penjajahan di era modern sampai post modern ini adalah Papua; Di depan mata-Mu Tuhan, bangsa Papua dijajah dan dijarah oleh bangsa-bangsa tertentu yang merasa diri paling super dan beradab; Bangsa Papua berjalan bertahan hidup ini dari pangkuan bangsa Belanda, Bangsa Jepang, kembali ke Pangkuan Belanda, diserahkan ke pangkuan PBB (UNTEA) dan terakhir bangsa Papua dipaksa masuk ke dalam NKRI; Penjajahan dan penjarahan paling mengerikan yang dirasakan oleh bangsa Papua di era pendudukan Jepang dan terakhir pendudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia; Martabat manusia Papua dipandang rendahan, bahkan dianggap manusia kelas dua dan dilabeli dengan berbagai stigma: monyet, kera, kotor, jijik, primitif, dan lain sebagainya.

Kehormanisan kehidupan di Tanah Papua yang telah lama dibangun dari generasi ke generasi telah hancur berantakan; Relasi yang dibangun antara sesama ciptaan Tuhan serta dengan Yang Ilahi menjadi rapuh dan khaos; Hak kesulungan bangsa Papua ‘untuk kemerdekaan kedaulatan’pun dirampas.

Ya Tuhan Yesus, bahtera kehidupan bangsa Papua sebagai sebuah bangsa di ufuk Timur sedang ditimpa badai dari barat yang dasyat; Hidup kami semakin terancam, teraniya, terpenjara dan semakin terkekang; Hidup kami bagaikan bunga bakung di padang yang kian mekar sebentar dan layu serta mati; Hari-hari umur hidup orang Papua diperpendek, karena kapan saja etnis Papua dibantai bagai binatang oleh para algojo Indonesia dan rakyatnya.

Ya Tuhan, kami jalani hidup di atas tanah leluhur kami diliputi perasaan takut, gentar, gelisah, kecemasan dan ketidakpastian akan hari esok; Karena di semua lorong jalan diduduki oleh manusia pengintai, pembunuh dan perampok; Langkah kaki kami semakin diperpendek, dibatasi, dikekang dan dipenjara; Masa depan kami semakin suram.

Tuhan Yesus Kristus, Engkau datang ke dunia untuk mendamaikan kembali hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan makhluk ciptaan lain, dan terlebih memulihkan hubungan manusia dengan Allah yang telah lama terputus akibat pelanggaran Adam dan Hawa; Dua ribuh tahun yang lalu, Tuhan Yesus, Dikau memaklumkan ‘kasihilah musuhmu, berdamailah dengan sesamamu sebelum engkau mempersembahkan korban persembahan di Mezbah, agar doamu didengar Bapa di Surga, ampunilah maka dosamu juga akan diampuni Bapa, berdoalah bagi musuhmu, dan lain sebagainya; Betapa berat bagi kami ya Tuhan untuk melaksanakan perintah-perintahMu; Karena begitu beratnya penindasan yang kami bangsa Papua alami selama satu abad lebih; Tetapi Engkau berfirman: “ampunilah dan kamu akan diampuni” (Lukas 6:37), seperti dalam doa Bapa kami yang Tuhan Yesus sendiri ajarkan: ‘ampunilah akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami’ (Lukas 11:4).

Ya Yesus Kristus sang pendamai sejati, bangsa Papua menyadari bahwa kami (baik yang terlihat dan tidak terlihat) adalah makhluk ciptaan Allah yang tidak luput dari salah dan dosa; Banyak pelanggaran-pelanggaran yang bangsa Papua lakukan sepanjang sejarah suku-suku di seluruh pulau Papua dan pulau-pulau di sekitarnya;

Untuk itu, walau begitu beratnya hati kami untuk melepaskan pengampunan, tetapi kami bangsa Papua mengambil inisiatif, sehingga di dalam namaMU Allah Tritunggal: ‘Dari lubuk hati kami yang paling dalam, kami memaafkan mereka semua, kami melepaskan pengampunan kepada mereka semua yang telah melakukan kejahatan kepada bangsa Papua’; Karena bangsa Papua juga hendak berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa-bangsa merdeka lainnya, serta hidup damai dengan siapapun dari bangsa manapun di dunia yang telah menyakiti hati kami; Pelepasan pengampunan ini dilakukan atas dasar tuntutan perintahMu ya Yesus Kristus: ‘ampunilah dan dosamu juga diampuni, kasihilah musuhmu, berdamailah dengan sesama sebelum berdoa memohon kepada Allah’, dan perintahMu yang lain.

Ya Tuhan Yesus, Sang Rekonsiliator Agung! Pelepasan pengampunan ini tidak semata-mata untuk selamanya kami bangsa Papua tunduk ditindas dan menerima penindasan dari Negara Indonesia dan para sekutunya, akan tetapi ini adalah perintah-Mu ya Yesus Kristus yang harus dilakukan oleh kami sebagai pengikut Kristus yang setia; karena menjadi murid Yesus berarti merelakan diri sepenuhnya mengikuti teladan yang diajarkan olehMu melalui perkataan dan perbuatan; Ya Tuhan, kami berdoa dan berharap bahwa bagi sesama bangsa Papua yang mengaku dirinya sebagai pengikut Kristus dan penganut agama lain yang mendambakan keadilan dan perdamaian Papua bagi perdamaian dunia, digerakkan oleh Roh Kudus untuk melepaskan pengampunan juga bagi bangsa-bangsa lain di dunia yang menjajah dan menjarah bangsa Papua selama ini.

Tuhan Yesus, sang tokoh pendamai, pelepasan pengampunan ini tidak serta merta tunduk ditindas atau menerima segala bentuk penindasan dari bangsa lain kepada bangsa Papua, tetapi pelepasan pengampunan ini dilakukan sesuai perintahMu, agar doa permohonan bangsa Papua didengar dan dijawab oleh Allah Tritunggal; Karena RohMu bersaksi kepada kami bahwa hal ini menjadi salah satu faktor penghalang bagi terwujudnya kerinduan bangsa Papua untuk memulihkan kembali ‘kedaulatan bangsa Papua’ yang dirampas oleh Indonesia atas dukungan bangsa-bangsa lain.

Ya Tuhan Yesus atas perintahMu, kami melakukan pelepasan pengampunan kepada bangsa-bangsa lain di dunia adalah ‘sebagai pra-syarat bagi pemulihan kembali hak kedaulatan bangsa Papua yang telah dirampas oleh NKRI dan para sekutunya’; Dan pelepasan pengampunan ini ‘BUKAN sebagai pra-syarat untuk selamanya bangsa Papua menerima pendudukan dan penjajahan Negara Indonesia dan para sekutunya’.

Ya Allah, padamulanya Engkau menciptakan ‘semuanya baik adanya’, namun ketika kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa, tanah ini dikutuk, maka semuanya ada dalam kutukan-Mu; Sehingga bangsa Papua juga diserang oleh makhluk lain (alam roh) atas perintah para penindas yang menjajah bangsa Papua, maka itu kami bangsa Papua di dalam namaMu Yesus: ‘melepaskan pengampunan’ kepada semua makhluk lain di dunia yang menyerang bangsa Papua dalam ‘alam roh’ dalam segala bentuk dan cara; Bangsa Papua berdamai dengan mereka serta ingin hidup damai segaimana adanya pada sediakala di zaman bahagia di Taman Eden.

Ya Tuhan, kami bangsa Papua sebagai manusia biasa sebagaimana manusia lain di seluruh dunia, yang tidak luput dari salah dan dosa, terlebih menumpahkan darah sesama manusia dari bangsa lain, maka bangsa Papua (baik yang terlihat maupun tidak terlihat),‘di dalam namaMu Yesus: ‘kami memohon dimaafkan kepada bangsa-bangsa lain di dunia atas segala pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan sepanjang sejarah hidup manusia Papua sejak berkontak dengan bangsa lain di dunia hingga saat ini.

Tuhan Yesus Kristus, dalam perjalanan bangsa Papua, kami juga menyadari bahwa di antara sesama bangsa Papua, baik yang terlihat maupun tidak terlihat melakukan pelanggaran-pelanggaran yang menyebabkan sesama Papua menderita, terluka, tersakiti, terbunuh dan teraniaya; Untuk itu, melalui doa mazmur rekonsiliasi ini, di dalam namaMu Yesus, sang pendamai agung: ‘kami saling memaafkan dan dimaafkan serta saling melepaskan pengampunan untuk merajut kembali kedamaian yang terhilang, demi terwujudnya ‘syalom” yang menjadi kerinduan bangsa Papua.

Ya Tuhan, dalam perjalanan perjuangan bangsa Papua, kami menyadari bahwa kebanyakan aktifis Papua tidak memahami rencana dan kehendakMu, sehingga rencanaMu dan rencana kami tidak konek; Sikap primondialisme, nasionalisme Papua yang sempit, faksisme, keangkuhan dan tidak saling menghargai sesama aktifis dan antar organisasi pergerakan mewarnai perjuangan ini, sehingga kami tidak bersatu sehati, sejiwa, sepikir, sesuara, seaksi dan sekomando (artinya bangsa Papua tidak bersatu). Hal inilah yang menjadi perjuangan bangsa Papua menempuh jalan panjang yang berliku-liku dan mengakibatkan banyak anak negeri Papua telah tiada; Untuk itu, Ya Tuhan yang maha pengasih, di dalam namaMu: ‘kami saling memaafkan dan dimaafkan untuk merajut kembali kesatuan bangsa Papua sebagai kekuatan yang utuh dan tak terceraikan, yang disatukan oleh kuasa RohMu, sehingga selanjutnya sehati, sejiwa, sepikir, sesuara, seaksi dan sekomando sesuai rencana dan kehendakMu ya Tuhan, yang digerakkan dan dituntun oleh RohMu ke dalam kehendakMu dan kebenaranMu yang menghidupkan, mendamaikan, menyelamatkan dan membebaskan bangsa Papua dari segala bentuk penjajahan dan penjarahan dari Negara Indonesia dan para sekutunya.

Ya Kristus, pemulih hidup kami, mazmur ratapan, rekonsiliasi dan restorasi (pemulihan) Papua ini dibuat atas perkenaanMu yang digerakkan RohMu; Pasti ada pihak tertentu mencemoh dan menolak doa-doa ini; Untuk itu, kami memaafkan mereka bagi pihak tertentu yang akan meremehkan doa-doa ini, dan kami mohon kepadaMu, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu rencana dan kehendak Allah untuk masa depan bangsa Papua.

Selanjutnya, kepada-Mu ya Yesus Kristus, sang rekonsiliator sejati, kami bangsa Papua memohon dengan sungguh-sungguh dari lubuk hati kami yang paling dalam: ‘Dengan tangan kudus-Mu menurunkan berkat pengampunan bagi bangsa Papua dan bangsa-bangsa lain di dunia (baik terlihat maupun tidak terlihat)’; serta pakaikanlah jubah kemulianMu kepada segenap ‘alam roh’ di Tanah Papua pada khususnya dan di dunia yang takut dan berharap kepadaMu ya Tuhan; sebab ada tertulis: ‘Dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan, karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan karena kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukannya, tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah; sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin; dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak yaitu pembebasan tubuh kita’ (Roma 8:19-23). Dan kami memohon kepada-Mu ya Yesus Kristus: ‘Damaikanlah Bangsa Papua dengan bangsa-bangsa lain di dunia yang menduduki dan menjajah bangsa Papua serta menjarah segala macam kekayaan yang ada di atas tanah leluhur kami Papua; Serta kami memohon dengan penuh kerendahan hati: ‘Engkau memulihkan kembali hak kemerdekaan kedaulatan bangsa Papua yang telah dicaplok ke dalam NKRI’, sehingga keadilan dan kedamaian-Mu itu sungguh nyata dan hadir di Tanah Papua bagi perdamaian dunia.

Akhirnya Ya Yesus, sang rekonsiliator agung, tebuslah bangsa Papua dengan ‘darah suci-Mu’ menjadi bangsa alternatif di akhir zaman sesuai janji-Mu, bergandeng bersama dengan bangsa Israel pilihanMu, serta bangsa lain di dunia yang benar-benar takut akan Tuhan dan taat pada perintah-perintahMu untuk mempersiapkan JALAN bagiMu yang akan memimpin Kerajaan 1000 tahun, sehingga menjadi ‘bangsa yang diberkati, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kami semua memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Tuhan, yang telah memanggil kami menjadi murid-Mu dan diangkat menjadi umat kepunyaan-Mu, yang ke luar dari kegelapan kepada terang Tuhan yang ajaib’. Terpujilah Tuhan, kekallah kasih setiaMu sepanjang segala masa. AMIN.

Mazmur Rekonsiliasi ini didaraskan oleh Selpius Bobii pada jam 03.00 – 03.33 subuh dalam ‘Doa Pemulihan Bangsa Papua, di Tunas Harapan – Port Numbay (Jayapura) – Papua, Minggu 4 Oktober 2020. (Bagi yang punya berkat, tolong foto copy dan disebarkan kepada sesama Anda untuk dipahami dan untuk didoakan).