Bangsa Israel bebas dari perbudakan firaun di Mesir, karena doa ratap tangis mereka di dengar oleh Tuhan. Doa ratap tangis mereka adalah IMAN mereka dan itulah kekuatan mereka. Awalnya kebanyakan bangsa Israel tidak percaya akan pengutusan nabi Musa.
Tetapi karena Allah melakukan 10 tulah melalui perantaraan nabi Musa, maka mereka yg tadinya tidak percaya, akhirnya percaya.
Bangsa Papua juga demikian, kebanyakan orang Papua kurang percaya, bahkan ada yang tidak percaya kuasa Tuhan Allah. Yesus bersabda: ‘imanmu menyelamatkanmu’, bukan perbuatanmu menyelamatkanmu.
Memang perbuatan dibutuhkan, karena ada tertulis: “iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati”. Akan tetapi beriman jauh melebihi perbuatan itu. Apa yang tidak mungkin, menjadi mungkin karena kuasa iman itu, bukan karena kuasa perbuatan.
Yesus berfirman: “Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya” (Markus 9:23b).
Bangsa Papua butuh IMAN yang besar, bukan iman yang kerdil. Berjuang tanpa dilandasi IMAN yang besar itu tidak ada kuasa dari Tuhan, berjuang tanpa menjaga kekudusan itu tak ada hikmat dari Tuhan, berjuang tanpa mengetahui kehendak Tuhan juga sia sia, karena kita sedang berada dan berjuang di dalam kekusaan tangan besi – firaun Indonesia.
Marilah kita dasari perjuangan ini dengan beriman yang tangguh dan menjaga kekudusan, karena kita sedang hadapi negara otoriter Indonesia yang mencintai kejahatan. Kita butuh kuasa dan hikmat serta pengamanan yg besar dari Tuhan untuk menghadapi Indonesia yg otoriter ini.
Kita bergulat dengan dilandasi iman, kasih dan berpengharapan yang teguh untuk mewujudkan Negara Suci Papua, ini sesuai rencana Allah. Ada tertulis: “Manusia bisa merencanakan, tetapi Tuhanlah yg menentukan”.
Marilah kita BERTOBAT, BERDAMAI dan BERSATU menyongsong zaman bahagia Papua yang akan dinyatakan oleh Tuhan Allah indah pada waktuNya.
Bersama Tuhan, PAPUA PASTI BISA.